Monday, December 12, 2011

Ibnu Rusyd

Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd atau nama lengkapnya Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad lahir di Kardova pada tahun 1126. Ia filsuf yang paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah Islam. Pengaruhnya bukan saja berkembang luas didunia Islam, tetapi juga di kalangan masyarakat di Eropa. Di Barat, beliau dikenal sebagai Averroes.
Keturunannya terdiri dari kaum yang berilmu dan ternama.Ayahnya dan kakeknya adalah kadi di Kardova. Oleh itu, beliau telah dikirim untuk berguru dengan Ibnu Zuhr yang kemudian menjadi rekan karibnya. Ibnu Rusyd mempelajari ilmu fiqh dan medis dari rekannya yang juga merupakan tokoh kedokteran yang terkenal di Spanyol, Ibnu Zuhr yang pernah bertugas di sebagai dokter istana di Andalusia.Sebelum meninggal, beliau telah menghasilkan bukunya yang terkenal Al Taysir. Buku itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahasa Inggris dengan judul Faclititation of Treatment.
Selain menjalin hubungan yang akrab dengan Ibnu Zuhr, Ibnu Rusyd juga memiliki hubungan yang baik dengan pemerintah Islam Muwahidin. Hubungan ini telah memungkinkan Ibnu Rusy ditunjuk sebagai hakim di Sevilla pada tahun 1169. Dua tahun kemudian, ia ditunjuk menjadi hakim di Kardova.
Setelah beberapa waktu menjadi hakim, ia ditunjuk sebagai dokter istana pada tahun 1182 setelah pensiun Ibn Tufail. Banyak yang merasa cemburu dan dengki dengan posisi Ibnu Rusyd.Karena desakan dan tekanan pihak tertentu yang menganggapnya sebagai mulhid, beliau dibuang ke daerah Alaisano.
Setelah selesai menjalani masa pembuangannya, beliau pulang kembali Kardova. Kehadirannya di Kardova bukan saja tidak diterima, tetapi ia telah disisihkan oleh orang banyak dan menerima berbagai penghinaan dari masyarakatnya.Pada lewat akhir usianya, posisi Ibnu Rusyd dipulihkan kembali ketika Khalifah Al-Mansor Al-Muwahhidi menyadari kesalahan yang dilakukannya. Namun, segala karunia dan penghormatan yang diberikan kepadanya tidak sempat dirasakan karena beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 1198.
Kematiannya merupakan kehilangan yang cukup besar kepada pemerintah dan umat Islam di Spanyol. Beliau tidak meninggalkan harta melainkan ilmu dan tulisan dalam berbagai bidang seperti filsafat, kedokteran, ilmu kalam, falak, fiqh, musik, kaji bintang, tatabahasa, dan nahwu.Antara karya besar yang pernah diproduksi oleh Ibnu Rusyd termasuk "Kulliyah fit-Thibb" yang mengandung 16 jilid, tentang medis secara umum, Mabadil Filsafat (Pengantar Ilmu Filsafat), Tafsir Urjuza yang membicarakan medis dan tauhid, Taslul, buku tentang ilmu kalam, Kasyful adillah, yang mengungkap persoalan filsafat dan agama, Tahafatul Tahafut, ulasannya terhadap buku Imam Al-Ghazali yang berjudul Tahafatul Falaisafah, dan Muwafaqatil Hikmah Wal Syari'a yang menyentuh persamaan antara filsafat dengan agama.
Seri karya tulisan tersebut menunjukkan betapa penguasaan Ibnu Rusyd dalam berbagai bidang dan cabang ilmu begitu ketara sekali sehingga usaha untuk menerjemahkan tulisan beliau telah dilakukan ke dalam bahasa lain. Buku "Kulliyah fit-Thibb" telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada tahun 1255 oleh Bonacosa, orang Yahudi dari Padua. Kemudian buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul General Rules of Medicine. Hasil pemikiran yang dimuat dalam tulisannya, terutama dalam bidang filsafat, telah mempengaruhi filsuf Barat. Dua orang filsuf Eropa, yaitu Voltaire dan Rousseau dikatakan bukan sekedar terpengaruh oleh filsafat Ibnu Rusyd, tetapi memperoleh ilham dari pembacaan karyanya.

Pemikiran Voltaire dan Rousseau telah memicu era Renaissance di Perancis sehingga merobah wajah Eropa keseluruhan sebagaimana yang ada pada hari ini. Masyarakat Barat sebenarnya terhutang budi kepada Ibnu Rusyd keranapemikirannya, baik secara langsung atau tidak langsung, telah memicu revolusi di benua Eropah.Pemikirannya memungkinkan masyarakat di sana keluar dari zaman kegelapan menuju era kemajuan industri yang pesat.

 
Hospital Les Quinze-Vingt yang juga merupakan hopital pertama di Paris didirikan oleh Raja Louis IX berdasarkan model hospital Sultan Nuruddin di Damaskus yang metode medis merupakan hasil dari ide dan pemikiran Ibnu Rusyd.Ibnu Rusyd juga telah menulis sebuah buku tentang musik yang diberi judul "De Anima Aristoteles "(Commentary on the Aristoteles 's De Animo). Hasil karyanya ini membuktikan betapa Ibnu Rusyd begitu terpengaru dan tertarik oleh ilmu logika yang dikemukakan oleh filsuf Yunani, Aristoteles.

Pembicaraan filsafat Ibnu Rusyd banyak terkonsentrasi pada persoalan yang terkait dengan metafisika, terutama ketuhanan. Ia telah mengemukakan ide yang bernas lagi jelas, dan melakukan pembaharuan saat membuat huraianya tentang hal tersebut.Pembaharuan ini dapat dilihat juga dalam bidang medis saat Ibnu Rusyd memberi penekanan pada pentingnya menjaga kesehatan. Beberapa pandangan yang dikemukakan dalam bidang medis juga tersedia mendahului zamannya. Ia pernah menyatakan bahwa campak hanya akan dialami oleh setiap orang sekali sahaja.Kehebatannya dalam bidang medis tidak tinggal di sekitar medis umum, tetapi juga merangkum operasi dan fungsi organ di dalam tubuh manusia.

Ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Ibnu Rusyd juga menjangkau bidang yang terkait dengan kemasyarakatan saat ia mencoba membuat pembagian masyarakat itu kepada dua golongan yaitu elit yang terdiri dari filsuf dan masyarakat sipil
. Pembagian strata sosial ini merupakan dasar identifikasi pembagian masyarakat berdasarkan kelas seperti yang dilakukan oleh filsuf belakangan, seperti Karl Max dan mereka yang sealiran dengannya.Apabila melihat keterampilan Ibnu Rusyd dalam berbagai bidang ini, maka tidak diragukan lagi ia merupakan tokoh ilmuwan Islam yang tidak tertandingi. Bahkan dalam banyak hal, pemikiran Ibnu Rusyd jauh lebih besar dan berpengaruh jika dibandingkan dengan filsuf yang pernah hidup sebelum jamannya atau setelah kematiannya.

No comments:

Post a Comment