Friday, December 16, 2011

Qada dan qadar

Qada dan qadar
Qada dan Qadar
Qada dan qadar adalah salah satu dari rukun iman yang wajib terpercaya dan diimani oleh setiap orang Islam. Penjelasan tentang qada dan qadar ini ada dibicarakan di dalam kitab-kitab aqidah dan perbincangannya agak panjang dan terkadang begitu susah untuk dimengerti oleh kebanyakan orang terutama untuk siapa yang baru menginjakkan kaki dalam diskusi ilmu aqidah secara mendalam.
Memang hal aqidah ini membutuhkan penjelasan yang sejelas-jelasnya. Para ulama mengatakan bahwa adalah tidak harus sama sekali untuk bertakliq di dalam persoalan aqidah. Saya harap dengan tulisan singkat ini akan memberikan pemahaman yang sempurna kepada semua pembaca pada persoalan qadha dan qadar ini. InsyaAllah.
ERTI DAN BAGIAN qada dan qadar
Qada berarti pelaksanaan. Adapun qadar berarti sukatan.Terbahagi kepada dua bagian yaitu: Qada Mubram dan Qada muallaq.
Qada Mubram: Adalah ketentuan Allah Taala yang pasti terjadi dan tidak dapat diblokir oleh sesuatu apa pun. (Contoh: Mati pasti akan terjadi). Firman Allah Taala berarti:
Dan pada sisi Allah Taala saja kunci-kunci semua yang gaib.(Surah al-Anaam: ayat 59).
Qada muallaq: Adalah ketentuan yang tidak semestinya terjadi bahkan tergantung pada sesuatu hal. (Contoh: Panjang umur tergantung pada menghubungkan silaturrahim dan amal kebajikan yang lain). Sabda Rasulullah S.A.W. berarti:
Tidak bisa ditolak qadar Allah Taala melainkan doa. Dan tidak yang bisa memperpanjang umur melainkan membuat baik kepada orangtua.
(Riwayat Hakim, Ibnu Hibban dan Tarmizi).

SEMUA HAL DALAM PENGETAHUAN ALLAH TAALA
Kedua jenis qada pada ini adalah di dalam pengetahuan Allah Taala. Firman Allah Taala berarti:Dan pada sisi Allah Taala saja kunci-kunci semua yang gaib.(Surah al-Anaam: ayat 59).
Segala perbuatan hamba adalah diketahui oleh Allah Taala melalui ilmu-ilmuNya. Hanya itu dilindungi dan tidak diketahui oleh hamba-hambaNya yang lemah. Karena itulah kita disuruh untuk berusaha dan taat kepada karena kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada kita nanti.
 
ANTARA BENTUK KETAATAN
Antara bentuk ketaatan adalah dengan berdoa kepada Allah Taala. Dengan berdoalah seseorang hamba itu akan merasa lemah dan berhajat atau membutuhkan kepada Allah Taala.Firman Allah Taala berarti:
Dan saat hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang aku maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada maka harus mereka itu memenuhi (segala perintah) Aku dan harus mereka beriman kepadaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran.(Surah al-Baqarah: ayat 186).
Sabda Rasulullah S.A.W. berarti:
 
Doa merupakan otak pada ibadah.(Riwayat at-Tarmizi).
 
Berusaha dan BERDOA
Setelah diketahui bahwa segala usaha dan doa dari hamba akan didengar dan diperhitungkan oleh Allah Taala maka dengan sebab itulah diperlukan seseoarang hamba itu untuk berusaha dan berdoa. Namun segala usaha dan doa ini sudah tentu di dalam kekuasaan dan ilmu Allah Taala. Karena itulah ada dinyatakan bahwa manusia hanya berusaha dan berdoa tetapi Allah Taala-lah yang menentukannya. Disebabkan manusia tidak mengetahui qada dan qadarnyalah maka manusia harus ke usaha dan doa. Firman Allah Taala berarti:
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(Surah ar-Rad: ayat 11).
 
KONSEP qada dan qadar
Kebutuhan pada konsep qadha dan qadar di dalam Islam adalah:
- Menisbahkan kepada Allah Taala di atas segala yang terjadi di dunia ini.
- Beriman bahwa hanya Allah Taala yang memiliki kekuasaan mutlak menentukan urusan di dunia ini.
- Menyedarkan bahwa manusia itu lemah dan harus ke bantuan Allah Taala.
- Hikmah qada dan qadar disembunyikan dari pengetahuan hamba adalah agar seseorang hamba itu berusaha dan taat kepada.
 
PERINGATAN
Peringatan dari dalil hadits di bawah ini dapat mengingatkan kepada kita tentang bahayanya mempertanyakan dan memanjang-manjangkan diskusi tentang qada dan qadar ini tanpa sebab tertentu. Sebab itulah kebanyakan para tok guru kita mencoba menghindari diri dari berbicara tentang qada dan qadar ini secara panjang lebar terutama kepada masyarakat publik.Sabda Rasulullah S.A.W. berarti:Bila disebut tentang qadar maka diamlah ...(Riwayat Tabrani dan Abu Nuaim).
 
PENUTUP
Sebagai umat Islam yang beriman adalah kita diwajibkan percaya dan mengimani qadha dan qadar. Segala yang terjadi adalah dari Allah Taala semuanya. Kita hanya mampu berusaha dan berdoa akan tetapi Allah Taala-lah yang Mahakuasa yang menuntukan segala sesuatu itu. Saya ingin sarankan agar kita semua dapat mempelajari ilmu aqidah Ahlul-Sunnah Wa al-Jamaah dengan lebih mendalam dan rinci.

No comments:

Post a Comment