Sunday, January 8, 2012

Kedudukan Ilham (pesan) Dalam Islam

Kedudukan Ilham (pesan) Dalam Islam

Sesungguhnya Ruhulqudus (Jibril) membisikkan di hatiku, bahwasanya sebuah jiwa tidak akan mati kecuali setelah disempurnakan rizkinya dan ajalnya.  Dan bertakwalah kepada Allah dan baiklah dalam berdo’a.

Bisa juga ilham diterima langsung oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, ketika Beliau dalam keadaan tidur, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,”Saya bangun pada suatu malam dan shalat semampu saya, kemudian saya mengantuk dan merasa berat. Tiba-tiba Rabb-ku dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan berfirman: Wahai Muhammad, tahukah kamu tentang apa para malaikat itu berdebat?

Hadits ini menegaskan, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menerima ilham dalam tidurnya tanpa perantaraan Malaikat. Karena itu bukan termasuk wahyu dari balik tabir yang hanya terjadi ketika terjaga, seperti ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala berbicara dengan Nabi Musa atau dengan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pada malam mi’raj. Dan yang dilihat oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam tidur tersebut, bukanlah Malaikat. Karena beliau sendiri mengatakan melihat Tuhannya, sehingga tidak mungkin dianggap wahyu dalam mimpi lewat Malaikat. Dengan demikian, maka jelaslah yang diterima oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah ilham secara langsung.

No comments:

Post a Comment